SELAMAT DATANG

.

Pages

Rabu, 25 September 2013

Aku masih mencintaimu

Cerpen Sedih Tentang Cinta Kali ini dapat Cerpen
sedih dari teman kita yang sangat rajin nulis
cerpen, namanya Shella Niyyaka dia mengirim
kan sebuah Cerpen Sedih tentang Cinta yang
judulnya Aku Masih Mencintaimu, moga cewek
yang nulis ini jadi cerpenis yang hebat,, hehehhe
Cerpen Sedih Tentang Cinta : Aku Masih
Mencintaimu

Tuutt.. tuutt.. (bel berdering)
“iya sebentar”
Klik.. !!! (membuka pintu) “silahkan masuk”
“eh tidak mbak, ini Cuma mau nganter undangan
pernikahan temen SMAnya mbak aja” jawab
pengantar undangan itu.
“owh, iya terimakasih ya..?”
“sama-sama mbak, pamit ya..?”
“iya”.
"undangan pernikahan dikasih ke aku, emang
siapa yang menikah ya" pikirku, aku buka
undangan itu dan betapa terkejutnya setelah
melihat nama yang tertera di undangan itu
‘DANAR KELVINDA dan DIAN PUSPITA’. Ternyata
mereka jadi menikah juga, dan usaha dian untuk
memisahkan danar dari gangguan cewek-cewek
lain membuahkan hasil, selamat ya buat kalian
berdua. Pandanganku menerawang jauh saat
kita masih SMA dulu.
Kebiasaanku saat masih SMA saat itu adalah
membaca buku cerita atau novel sendirian di
taman sekolah, hampir aku lakukan setiap hari.
Hingga datang seorang cowok asing duduk
disebelahku yang sedang membaca buku pula,
aku hanya melirik dan dia akhirnya yang angkat
bicara.
“ehm… maaf, aku boleh duduk sini kan..?”
“boleh aja, gak ada yang ngelarang, toh ini juga
milik sekolah, siapa aja boleh pakek
dong”ketusku dengan nada tak suka yang
memang aku merasa terganggu dengan
kedatangannya.
“kenalin, aku danar” sembari mengajak berjabat
tangan.
“nia, kamu kelas berapa kok aku belum pernah
liat kamu sebelumnya..?” tanyaku mulai
mengembangkan senyum, dan ketika aku melihat
wajah danar, cukup tampan dan tak jenuh untuk
dipandang, manis sekali.
“3 Ipa 2, mungkin kamu yang nggak pernah mau
bergaul dengan kelas lain, sampai-sampai tidak
mengenal aku yang hampir 3 tahun sekolah
disini”
“ya maaf, aku kurang suka aja, abisnya mereka
gak sebanding sama aku, aku kan gak suka
jalan-jalan, sedangkan mereka semua anak orang
kaya yang suka jalan-jalan, ngabisin uang orang
tuanya”
“nggak juga, ada yang nggak kok. Oh iya, aku
perhatiin kamu sering banget kesini duduk
sendiri, emang nggak pengen ditemenin ya..??”
“hobi sendiri, udah dulu ya, mau kekelas”
sergahku cepat karena aku melihat sepasang
mata yang sedang memperhatikanku dengan
danar. Aku segera lari kekelas karena takut
dicegah atau dicegat oleh danar ataupun oleh
cewek itu.
Sejak kejadian itu, aku tak pernah berhenti
memikirkan danar, terlebih sekarang sudah mulai
dekat. Dimulai sms’n dan telfonan. ‘apa artinya
ini, jangan sampek aku suka sama cowok yang
udah punya cewek’, pikirku.
“hayyo.. ngelamun aja, mikirin danar ya..??”
ledek sahabat dekatku.
“iya des, kenapa ya..??”
“ye… itu mah tanda-tanda jatuh cinta”
“sok tahu ah”
“iya, siapa juga yang sok tahu, aku juga pernah
ngerasain kok, tapi aku saranin ati-ati aja sama
dian”
“dian..? cewek yang selalu merhatiin aku itu
maksud kamu..?”
“ya iyalah, kamu ini belum tahu ya ternyata,
sekarang aku tanya, cowok paling keren, baik
hati, tampan, trus gak sombong, sampek2 di
jadiin favorit itu siapa coba..?”
“gak tahu lah.. emang siapa?”
“ya danar, tapi kasian dia, udah dijodohin sama
orangtunya buat nikah sama dian, makanya dian
sok berkuasa, padahal sifat dian sama danar itu
beranding terbalik, dan kabar lagi klok dian itu
cewek nggak bener”
“hush… nggak boleh ngatain orang sembarangan
lah, nggak baik nyebar fitnah yang nggak2 desi”
“ya udah klok nggak percaya, aku mau makan
dulu laper ini”
Aku hanya membalas dengan senyuman saja,
senyuman yang sama seperti biasanya,
senyuman yang biasa aku lemparkan untuk
semua sahabat-sahabatku, termasuk danar.
Walaupun aku diam-diam mulai menyayangi
danar tapi aku coba untuk memendamnya dan
biarkan ditelan oleh waktu, sekalipun gossip
antara aku dan danar sudah mulai membengkak,
aku akan terima semua, termasuk dian yang
sebentar lagi akan mendatangiku (labrak). Oke…
aku akan terima semua dan aku jelaskan semua.
Sekolah berakhir untuk hari ini, harus pulang
cepet dan beres-beres rumah karena kakakku
akan pulang dari bandung. Tapi naas banget,
dian dan kawan-kawan udah stand by di
gerbang dan aku tahu apa yang akan dia
lakukan.
“heh.. cewek blagu, yang suka centil sama
cowok orang lain..?” ketus dian.
“kamu panggil aku?” aku masih menunjukkan
muka tenang seolah tak akan terjadi apa-apa.
“ya iyalah, masih nggak ngerasa aja lo” dian
sudah siap ingin menampar aku tapi sebelum itu
terjadi danar datang dan menghadang dian.
“dian, lo gak usah blagu, jangan mentang2 ortu
gw njodohin kita, jangan se enaknya ngatur
hidup gw, kita blom sah jadi suami istri, jadi
jangan coba-coba ikut campur urusan gw,
semua apa yg gw lakuin bukan urusan lo.
Ngerti….!!!!”
“tapi kan sayang….” Belum selesai dian berbicara
sudah ditinggal danar dan nia.
“kamu nggak apa-apa nia?”
“nggak kok makasih ya..?” niatku ingin menjauh
dari danar tapi kalah cepat dengan genggaman
tangannya.
“nggak usah kayak gitu nia, aku nggak suka
kamu menjauhi aku,, apa kamu nggak ngerasain
apa yang aku rasain..?”
“maksud kamu..?”
“aku sayang sama kamu, aku pengen hidup
selamanya sama kamu, bukan sama dian, aku
udah tahu semuanya tentang dian, aku nggak
mau itu terjadi”
“maaf danar, aku nggak bisa. Kamu udah
dijodohin sama orang tuamu, jadi hargai mereka,
walaupun aku juga sayang sama kamu, aku akan
menjauh dari kamu dan memendam rasa ini”
selesai berkata aku berlari dan langsung naek
kendaraan umum.
Aku sengaja menjauh dari danar, dan tak pernah
kasih kabar untuknya. Sampai kuliah pun aku
tak pernah kasih tahu dimana tempatnya.
***
Sekarang, memang ada rasa nyesel tapi turut
berbahagia juga.
“hayo, ngelamunin apa?”
“eh kak adit ngagetin aja, nggak ngelamunin
apa-apa kok. Kakak mau nikah kapan..?”
“nunggu kamu abis sarjana aja lah, kenapa
emangnya dik..?”
“nggak apa2, Cuma Tanya”
“kakak tahu semuanya”
“hem.. bagus deh” aku hanya melempar senyum
dan kekamar beres-beres kemudian berangkat ke
kampus.
Memang tak terasa wisudaku sudah di ambang
pintu, tapi rasanya aku masih ingin meneruskan
kuliahku,, ah.. nggak mungkin, mau bayar pakek
apa,, sedangkan duit aja nggak punya. Saat
duduk sendiri, aku melihat dian kekampusku,
‘mau ngapain dia’ pikirku. Ternyata dian selama
ini satu kampus denganku, kenapa aku tak
pernah menyadari itu ya..?
Aku sudah wisuda, dan sebentar lagi bekerja,
tapi kakakku tak kunjung menikah malah mau
menunggu aku yang menikah duluan, aneh
banget lah. Dan tak terasa pula hari pernikahan
danar dengan dian telah tiba , aku terpaksa
menghadirinya karena bujukan kak adit, kakakku
sendiri. Akad nikah pun akan dilaksanakan, tapi
sial mungkin saat menyebut nama mempelai
wanita bukan menyebut nama dian, tetapi
menyebut namaku. Aku bingung, kenapa jadi
begini dan tak bisa berkutik sama sekali, hal itu
pun terulang 3 kali sampai akhirnya orang tua
danar bertanya kepada danar.
“danar, jangan bikin malu papa”
“siapa yang bikin malu papa, danar nggak bisa
nyebutin nama dia, danar Cuma pengen sama
nia pa”
“siapa nia..?”
“nia itu, dia” danar menunjuk aku dan semua
mata tertuju padaku, aku tak tahan dibeginikan,
akhirnya aku mengambil keputusan untuk
meninggalkan tempat ini. Tapi kalah cepat lagi
dengan danar..
“pliss nia, jangan menjauh dari aku, aku sayang
banget sama kamu, aku Cuma pengen nikah
sama kamu.” Tanpa memberiku kesempatan
berbicara, aku diajak untuk duduk bersebelahan
dengan danar. Aku hanya diam saja sekalipun
dinikahkan dengan danar, yang bisa aku lakukan
hanya menangis bahagia.
“danar, makasih ya, kamu masih menyimpan
rasa cinta dan sayangmu untukku”
Danar tersenyum “rasa cinta dan sayangku tak
akan pernah terganti oleh siapa pun nia”
Air mata dan senyuman bahagia selalu
berkembang dan merekar indah…
TAMAT
Cerpen Sedih Tentang Cinta : Aku Masih
Mencintaimu wahh sesuatu baget ya ceritanya,,,
heheh masih banyak ne cerpen puisi yang belom
di post sabar yaa.... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar